Manajemen Galau bersama Novan Nurwanto
- Biasanya GALAU itu kuat kaitannya dengan kemampuan kita untuk ikhlas, pasrah, qona'an dg ketentuan dari Allah.
- Betapa sering kita mendengar manusia mengeluh tentang kondisi hidupnya, entah tentang kondisi rumah tangganya, kesehatannya atau tentang hutang yang tak kunjung lunas. Saya pribadi seringkali mendapatkan curhatan dari banyak orang dengan berbagai jenis masalahnya, sebagian besar dari mereka menyalahkan orang lain terhadap kondisi tidak ideal yang mereka alami saat itu. Sedikit sekali diantara mereka yang mengakui bahwa kondisi tidak ideal yang mereka alami adalah hasil dari perilaku mereka sendiri.
- Jika GALAU adalah kondisi emosional, maka yang paling penting untuk kita benahi dalam mengobati penyakit GALAU adalah apa rangsangan yg mempengaruhi emosi kita.
- Salah satu yg penting kita benahi adalah, MIND SET tentang sebuah situasi.
- Jika kita fahami pola-pola kehidupan, maka kita tidak perlu lagi terpenjara dalam perasaan GALAU atas situasi tidak ideal yang kita alami.
- Untuk membantu mengubah mind set, jika diizinkan saya akan coba bedah minimal 3 pola kehidupan yang membuat kita paham bagaimana kita harus bersikap.
- Ada 3 pola kehidupan yang coba kita bedah:
- Pola Rizki
Allah --> Menurunkan Rizki ---> pekerjaan/bisnis ----> kita
maka upaya pertama dalam memperbaiki adalah harus memperbaiki hubungan dengan Allah dan supaya Allah turunkan rizkinya yg banyak, maka optimal dalam ikhtiar, sebaliknya jika upaya mencari rizki yg kita lakukan melanggar kaidah Nya maka...yg dihasilkan pasti bukan rizki....meskipun bisa dalam bentuk uang.
contoh:
seseorang yg sangat takut tidak diterima bekerja, sehingga dia melakukan upaya yg tdk dihalalkan(misal nyogok), maka...dia sudah melanggar pola...jika sudah melanggar pola maka… walaupun angka financial nya naik tapi pasti angka ketenangan dan kebahagian menurun, karena sudah hilang keberkahannya atau pedagang yg tidak jujur, meski dia kaya , pasti hati nya GALAU, karena Allah lah yg membuat hati manusia tenang atau gelisah pertama banyak minta dan mendekatkan diri ke ALLAH saat mendapatkan hasil kembalikan ke ALLAH (sukses syukur, gagal Sabar). sukses kita dalam memperbaiki rizki, harus berbanding lurus dengan usaha kita dalam mendekatkan diri ke ALLAH jadi yg sukses bukan yang ikhtiarnya mendapatkan hasil yang banyak. tapi yang sukses adalah yang ikhtiarnya dapat mendekatkannya pada Allah, meski hasil nya banyak atau sedikit. tapi kalo ada pilihan Kaya dan bahagia, kenapa harus miskin dan sengsara
- Pola ikhtiar
- Pola Hasil
Sesi diskusi :
- Bunda syauqi apa pak yg membedakan taqdir dg manajemen buruk ? Jawaban : Taqdir itu ketetapan dari Allah, dan Allah punya hak untuk merubahnya.
- Bagaimana mengetahui agar rejeki kita itu berkah? Rejeki itu kan jatah. Katanya klo sedekah jadi rejekinya lebih bnyak itu diluar jatah kita atau tetap dalam jatah? Jawaban: mengetahui rizki itu berkah bisa kita rasakan sendiri, jika rizki itu bisa membuat hidup kita tenang dan rizki itu menciptakan kebaikan demi kebaikan.rizki itu tdk selalu dslam bentuk angka financial. bisa jadi ...teman, informasi,..sesuatu yg membuat kita bahagia dan tenang dalam setiap rizki kita ada hak orang lain yg harus kita berikan, tapi....menariknya....kalo kita berikan ke orang lain...Allah berjanji akan menggantinya lebih banyak...jadi kapasitas rizki kita akan membesar...seiring dg semakin banyaknya rizki yg kita berikan ke orang (red. sedekah)makin banyak memberi, makin besar kapasitas kita, maka kita makin bahagia.
- Wida: sy mengalami beberapa kegagalan, pdhl sdh mencoba evaluasi dan mempeebaiki benar - benar. apakah kegagalan itu selalu berkonotasi negatif? Jawaban : setiap kita berikhtiar, kita akan selalu mengeluarkan 2 jenis energi:positif dan negatifjika sukses dan kita bersyukur dan membuat kita dekat dg Allah maka itu adalah energi positif sebaliknya... jika sukses tapi kufur atau sombong, itu adalah energi energi negatif. situasi apapun tergantung energi yg dikeluarkan
Oleh : Novan Nurwanto
Posting Komentar