Mata, Gerbang Baik dan Buruknya Amal

Saudaraku, mata adalah salah satu panca indera yang sangat berarti bagi kita. Dengan mata, kita bisa melihat beraneka ragam warna dan keindahan yang ada di alam ini. Dengan mata, kita juga bisa membaca al-Quran, wahyu teragung yang diturunkan Allah SWT kepada baginda Nabi Muhammad saw. Tanpa mata, hanya gelap gulita dan hitam kelam yang terlukis dalam penglihatan.
 
Lalu bagaimana jika penglihatan itu tiba-tiba dicabut oleh Allah SWT? Simaklah sebuah pengalaman nyata yang dialami seorang hamba berikut ini:
Suatu hari seorang laki-laki mengendarai sepeda motor. Di depannya ada sebuah truk yang mengangkut beberapa batang bambu. Tidak disangka, tiba-tiba secara mendadak truk itu direm. Dan, inna lillahi, kedua matanya tertusuk bambu yang dibawa truk tersebut. Ketika berobat ke dokter, ia divonis akan mengalami cacat mata permanen. Matanya tidak akan bisa melihat lagi.
Selama berbula-bulan ia tenggelam dalam kekecewaan yang teramat sangat. Ia tak menerima takdir dan marah kepada Allah SWT. Ia juga minder jika bertemu orang lain.
Suatu saat, Allah SWT membuka dan melapangkan hatinya. Ia pun kini menerima takdir-Nya. Bahkan ketika ia ditanya oleh keluarganya, "Apakah kamu kecewa?" Ia menjawab, "Awalnya ya, tapi kini saya bersyukur kepada Allah SWT. Ketika mata saya masih normal saya banyak melakukan dosa yang bisa menyebabkan saya terjerumus ke neraka. Saya sekarang bersyukur karena kedua mata saya telah diambil oleh Allah SWT. Saya kembalikan kedua mata saya kepada Allah SWT. Dan ini berarti dosa saya berkurang."
Saudaraku, kisah ini membawa ibrah (pelajaran) kepada kita, betapa mata yang dikaruniakan kepada kita memberi manfaat yang tak terhingga. Sebaliknya, apabila kita tidak menjaganya, mata juga bisa membawa mudarat, menuntun kepada jalan kemaksiatan dan dosa menuju neraka. Naudzu billahi min dzalik.
Saudaraku, berhati-hatilah dengan mata. Peliharalah ia dari melihat apa pun yang bukan haknya untuk dilihat. Jagalah mata dari melihat lawan jenis dengan nafsu yang bukan haknya. Allah SWT telah mengingatkan kita dalam al-Quran surah an-Nuur [24] ayat 30:
"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah SWT Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat."
Saudaraku, ingatlah bahwa setiap saat Allah SWT melihat kita. Malaikat Rakib dan Atid selalu mencatat setap amalan kita. Rakib menuliskan semua amal kebaikan, sedangkan Atid menuliskan amal buruk.
Saudaraku, engkau jangan heran jika suatu saat engkau tidak bisa merasa ikmat membaca Quran, atau tidak nikmat ketika salat atau ibadah lainnya. Salah satu penyebabnya adalah karena tidak memelihara mata dari pandangan yang tidak disukai Allah SWT. Sungguh rugi.
Saudaraku, bertekadlah untuk menjaga mata dari melihat hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT. Semoga Allah SWT mengaruniakan kepada kita nikmatnya beribadah, nikmatnya bersujud, dan nikmatnya membaca ayat-ayat al-Quran. Amin ya Robal alamin. (Ninih Muthmainnah)

https://dpu-daaruttauhiid.org/web/article/detail/Mata-Gerbang-Baik-dan-Buruknya-Amal