Pentingnya Menuntut Ilmu Syar’i

Bismillahirrahmanirrahim. Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ala alihi wa ashabihi ajma’in. ‘Amma ba’du.
Suatu hari saya bertemu saudara, saya bercerita tentang guru di lingkungan pesantren d itempat saya tinggal sekarang. Maksudnya agar saudara saya juga tahu kalau menambah ilmu agama itu penting bahkan wajib, dan mau mencari tahu tentang ilmu syar’i. Tapi ternyata saudara saya berkata, “Saya hanya butuh seminggu sekali untuk mendengarkan kajian.”  Saya kaget, namun saya tidak berkomentar karena mungkin saudara saya belum mengetahui pentingnya menuntut ilmu, terutama ilmu agama. Dan mungkin karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya.
Kalau diamati pada zaman sekarang ini, banyak orang yang menuntut ilmu untuk mencari dunia dan sedikit orang yang menuntut ilmu syar’i. Padahal kegiatan kita dari bangun tidur sampai mau tidur lagi sangat memerlukan tuntunan agama. Namun ternyata banyak orang yang tidak mengetahui setelah bangun tidur membaca doa apa, masuk kamar mandi membaca doa apa, mau makan membaca doa apa. Kita membutuhkan ilmu syar’i untuk bekal hidup. Bahkan dalam setiap tarikan nafas yang kita hirup dan setiap detik yang kita lalui, semuanya membutuhkan ilmu. Hal ini karena sesungguhnya setiap perkataan, perbuatan, bahkan apa yang ada di hati, semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya.  
Allah Ta’ala berfirman, “Dan janganlah engkau mengikuti sesuatu yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penghilatan dan hati, semua itu akan dimintai pertanggungjawaban.” (QS. al-Israa’ [17]: 36).
Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwassallam juga bersabda, “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah, sahih liqairihi).
Keutamaan Menuntut Ilmu Syar’i
Menuntut ilmu adalah bagian dari ibadah. Allah Ta’ala dan Rasul-Nya banyak menyebutkan keutamaan menuntut ilmu. Seharusnya dalil-dalil dalam al-Quran dan Hadiss-hadis tersebut sebagai penyemangat dalam menuntut ilmu. Dari surah al-Israa’ [17] ayat 36 sudah cukup jelas segala sesuatu ada ilmunya. Dan Allah mengangkat derajat orang yang berilmu dalam firman-Nya, “Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantara kalian dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat.” (QS. al-Mujadalah [58]: 11).
Ulama mengatakan yang dimaksud disini adalah ilmu syari’at (syar’i). Asy Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin mengatakan yaitu ilmu yang datang dari Allah, ilmu yang diturunkan kepada Rasulullah berupa keterangan dan petunjuk.
Adapun Rasulullah telah mencontohkan kepada kita ilmu dan adab sejak dari bangun tidur hingga mau tidur lagi. Allah telah mengajarkan kepada kita melalui Rasul-Nya ilmu untuk menjalani kehidupan ini. Dengan ilmu hidup kita akan lebih terarah. Tahu tujuan hidup yang sebenarnya. Tidak resah dalam menjalani hidup dengan berbagai ujian yang ada, karena Allah telah menurunkan ilmunya melalui Rasul-Nya.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya maka Allah akan pahamkan dia dalam agama.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Abu Darda radhiyallahu ‘anhu berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda, “Barangsiapa menempuh suatu jalan yang padanya dia mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan dia menempuh jalan menuju jannah, dan sesungguhnya para malaikat benar-benar akan meletakkan sayap-sayapnya untuk penuntut ilmu, dan penuntut ilmu akan dimintakan ampun untuknya oleh makhluk-makhluk Allah yang di langit dan di bumi, sampai ikan yang ada di tengah lautan memintakan ampun untuknya. Dan sesungguhnya keutamaan seorang yang berilmu atas seorang yang ahli ibadah adalah seperti bulan pada malam purnama atas seluruh bintang, dan sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi, dan para nabi tidaklah mewariskan dinar ataupun dirham, akan tetapi mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang mengambilnya maka sungguh dia telah mengambil bagian sangat banyak.” (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidziy).
Imam Syafii rahimahullah berkata, “Bila kamu tidak tahan lelahnya belajar maka kamu akan menanggung perihnya kebodohan.” Bila kebodohan telah hinggap pada diri kita, peluang hidup yang tidak tenang. Kemiskinan membuat tidak bersyukur, kekayaan membuat sombong dan riya, harta dikeluarkan untuk jalan yang tidak benar. Bila kita tahu semua adalah takdir Allah dan karunia Allah, tidak akan terjadi hal seperti itu. Dengan ilmu akan menambah iman kita kepada Allah SWT, dan salah satu kewajiban kita adalah untuk menambah iman kita kepada-Nya.
Marilah kita meluangkan waktu khusus untuk menuntut ilmu. Janganlah kita malas untuk mendatangi majelis ilmu. Ilmu lebih kita butuhkan dari pada kebutuhan makan dan minum. Allah menurunkan sakinahnya di majelis ilmu. Ilmu adalah bekal kita di dunia dan akhirat, dengan ilmu membuat hidup lebih terarah dan yakin kepada Allah SWT. (Darwati)